museum

UPTD Museum Negeri Gayo

Jl. Mess Time Ruang

Museum Negeri Gayo dibangun dengan gaya arsitektur khas Rumah Adat Gayo didirikan pada 2005. Dinding sebelah utara terdapat ukiran ornamen Gayo yang disebut Kerawang Gayo. Di samping gedung museum terdapat sebuah ikon menara dengan ketinggian 20 m yang diperuntukan untuk menikmati panorama keindahan Danau Laut Tawar dan Kota Takengon

museum

UPTD Museum Adityawarman

Jl. Diponegoro No. 10

Museum Adityawarman merupakan museum umum yang penamaannya didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 01/1991 Tanggal 9 Januari 1991, pemakaian nama Adityawarman untuk mengingatkan kebesaran nama salah seorang Raja Minangkabau yang berkuasa pada abad ke-14. Setelah otonomi daerah, tahun 2001 status Museum Adityawarman resmi dikelola Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dibawah naungan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya yang kemudian menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dan pada bulan Desember 2016 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Adityawarman berada dibawah koordinasi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Museum ini mulai dibangun pada tahun anggaran 1974/1975 dan diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Sjarif Thayeb

museum

Museum Siginjei

Jl. Urip Sumoharjo No. 01

Museum Siginjei dulu dikenal dengan Museum Negeri Provinsi Jambi. Peletakan batu pertama oleh Gubernur Kepala Daerah Tk.1 Provinsi Jambi Maschun Sofwan, S.H. pada tanggal 18 Februari 1981. Diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Daud Hasan pada tanggal 6 Juni 1988. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, nama Museum Negeri Provinsi Jambi berubah menjadi Museum Negeri Jambi (Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2002) berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 26 nama Museum Negeri Jambi diganti nama menjadi Museum Siginjei pada tanggal 30 Oktober 2012.

museum

UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan

Jl. Srijaya I, No. 288 KM. 5,5

Museum Negeri Sumatera Selatan yang diresmikan pada tanggal 5 November 1984. Nama museum diambil dari nama salah seorang Raja Sriwijaya yang pernah berkuasa pada abad ke-9 Masehi. Pengembangan bentuk fisik museum ini dilaksanakan pada tahun anggaran 1997/1998. Pada awalnya museum ini membawahi satu museum, seiring berkembangnya museum, saat ini Museum Negeri Sumatera Selatan membawahi dua museum, yaitu Museum Negeri Sumatera Selatan atau Museum Balaputradewa dan Museum Tekstil

museum

Museum Sriwijaya

Jl. Syakhyakirti

Museum Sriwijaya merupakan museum umum yang didirikan sebagai pusat informasi Kerajaan Sriwijaya. Museum ini menceritakan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya melalui peninggalannya, mulai dari arca, stupa, hingga kapal yang berukuran 8,2 m. Hal yang unik dari museum ini adalah adanya arca bernafaskan hindu, sementara Sriwijaya adalah kerajaan bernafas Buddha, sehingga ini menunjukkan bahwa pada masa lalu Sriwijaya memiliki toleransi yang tinggi

museum

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II No.2

Nama Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang diabadikan menjadi nama museum untuk mengingat dan menghargai jasanya bagi kota Palembang.

Testimoni