museum

Living Museum Roemah Toegoe

Jl. Raya Tugu No.7

Roemah Toegoe adalah tempat diskusi dan rujukan banyak tamu-tamu lokal dan asing tentang sejarah Kampung Tugu dan musik keroncong, keluarga Michiels merasa perlu meninggalkan legacy bagi generasi penerus dan mendedikasikan rumah tinggal kami yang telah dihuni sejak 1750an sebagai Living Museum serta sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga dan melestarikan budaya asli Kampung Tugu yang unik dan beragam.

museum

Cemara 6 Galeri - Toeti Heraty Museum

Jl. HOS Cokroaminoto No.9-11 RT 01/RW 03

-

museum

Museum Wayang Beber Sekartaji

Jl. Pancasila RT 08, Dusun Kanutan

Museum Wayang Beber Sekartaji didirikan pada tanggal 01 Oktober 2017 oleh Indra Suroinggeno, dan di resmikan oleh Bupati Bantul Bapak Drs. H. Suharsono. Museum ini merupakan museum pertama di Indonesia bahkan di Dunia yang Berfokus pada Wayang Beber. Menampilkan Lukisan Wayang Beber dari Maestro Wayang Beber Karya Bapak Tugiman Hadisuwarno, Bapak Ngatmin, Bapak Djarot, Ibu Hermin Istiariningsih, Dani Iswardana, Seruni Bodjawati, Agus Nuryanto, Indra Suroinggeno, dan seniman Wayang Beber lainnya. Museum ini kami dirikan atas dasar kecintaan kami terhadap kebudayaan Nusantara, khususnya Wayang. Dari sekian banyak jenis Wayang di Nusantara, Wayang Beber begitu istimewa karena isi cerita Wayang Beber merupakan hasil karya asli kearifan lokal. Proses perjalanan panjang hasil karya agung leluhur dari Relief Candi berkembang ke dalam media daun Rontal kemudian kulit kayu yang bisa disebut Dlancang . Museum ini dinamai SEKARTAJI karena merupakan sebuah Condrosengkolo, singkatan bahasa Jawa : “ SEMEDI CAKRA JAWATA AJI”. Melambangkan angka 1951 Tahun Jawa atau Tahun 2017 Masehi. Penanda berdirinya Museum Wayang Beber Sekartaji. SEMEDI CAKRA JAWATA AJI mempunyai makna yang istimewa yaitu “Meditasi Menuju Pusat Energi Dewa Dewa Agung”. Energi kasih semesta yang kami jaga dengan Nguri Uri Kabudayan.

museum

Museum Asmat

RT.7/RW.2, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13820

Museum Asmat Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan museum etnografi yang menceritakan tentang gambaran kehidupan masyarakat Asmat. Museum ini dibangun atas prakarsa Ibu Tien Soeharto setelah melihat pameran produksi I di Silang Monas pada tahun 1985. Museum Asmat diresmikan pada tanggal 20 April 1986 dengan luas bangunan 6500 m². Museum Asmat TMII berarsitektur rumah Kariwari yang merupakan rumah yang dimiliki Suku Tobati dan Enggros, Papua.

museum

Museum Kota Samarinda

Jalan Bhayangkara No. 1

Peletakan tiang pancang dilakukan pada tanggal 4 Mei 2017 di area Taman Samarendah usai shalat Dzuhur berjamaah, maka dimulailah pembangunan Museum yang diharapkan akan menjadi landmark baru dan starting point destinasi wisata di kota Samarinda. Pada hari Kamis tanggal 8 Februari 2018 Wali Kota Samarinda, Bapak H. Syaharie Jaang bersama Gubernur Kaltim, Bapak H. Awang Faroek Ishak meresmikan 11 proyek infrastruktur dalam kota Samarinda. Proyek yang diresmikan itu ada proyek tahun tunggal, ada juga proyek tahun jamak. Peresmian dipusatkan di halaman Museum Samarinda, dalam kawasan Taman Samarendah, dan salah satu yang diresmikan adalah Gedung Museum Samarinda. Penyeraham dari Dinas Perumahan dan Pemukiman (DISPERKIM) pada tanggal 29 Oktober 2018. Bulan berikutnya yakni bulan November 2018 pengelolaan Museum Samarinda menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan. Pada 10 Januari 2019 dilaksanakan Launching Museum Kota Samarinda sekaligus menandai berdiri Museum Kota Samarinda dan dimulainya Operasional Museum. Kemudian pada 4 Maret 2020 dilaksanakan Peresmian/Grand Opening Museum Kota Samarinda, saat itu masih dibawah naungan Dinas Kebudayaan Kota Samarinda, akan tetapi operasional Museum harus dihentikan sementara karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Setelah pandemi Covid-19 usai, Museum kambali buka pada tanggal 14 Februari 2022. Museum Kota Samarinda bersama Dinas Kebudayaan bergabung dengan Dinas Pendidikan menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

museum

Lamin Dayak Batu Cermin

Jalan Batu Cermin RT.07 No. 88

Yayasan Lamin Dayak Batu Cermin Samarinda Kalimantan Timur merupakan museum yang dibangun oleh H. Syaharie Jaang mantan Walikota Samarinda 2010-2021, atas hasil diskusi dari Pengurus Yayasan Lamin Dayak Batu Cermin dan Pengurus Museum Lamin Dayak Batu Cermin Samarinda Kalimantan Timur secara resmi digunakan pada 10 September 2021, selanjutnya pada tanggal 7 Juni 2022 diresmikan dengan nama "Lamin Dayak Batu Cermin" yang tertuang dalam Akta Pendirian Yayasan Lamin Dayak Batu Cermin Nomor 18 tanggal 7 Juni 2022. Kata Lamin (rumah panjang) merupakan rumah tradisional suku Dayak yang sangat dikenal sebagai salah satu bentuk arsitektur yang unik koleksi unggulan yang menjadi sebuah simbol peradaban Masyarakat Dayak.

Testimoni