Data Museum

MUSEUM KOTA LHOKSEUMAWE
Jl. Teuku Hamzah BendaharaMuseum Kota Lhokseumawe adalah museum yang terletak di Kota Lhokseumawe yang berdiri pada tahun 2014. Pengelola museum ini adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe. Kepemilikan penuh museum ini diberikan kepada pemerintah Kota Lhokseumawe. Bangunan induk dari museum ini terdiri dari sebuah Rumah Adat Aceh dan sebuah balai tempat penyimpanan padi, alat penumbuk padi dan kamar mandi. Museum Kota Lhokseumawe berlokasi di Jalan Teuku Hamzah Bendanara, Kuta Blang, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh Pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp 1,8 miliar. Peresmian Museum Kota Lhokseumawe dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada hari Jum'at tanggal 18 Oktober 2019 pada pukul 16.00 WIB. Peresmian Museum Kota Lhokseumawe dihadiri oleh Walikota Lhokseumawe yang bernama Suaidi Yahya. Peresmian Museum ini diiringi dengan pementasan pertunjukan seni tradisional. Museum Kota Lhokseumawe memiliki koleksi benda-benda bersejarah. Adapun jenis koleksi dari museum ini berupa peta Lhokseumawe tempo dulu hingga koleksi koin emas dan beraneka senjata tradisional. Selain itu museum Kota Lhokseumawe menyimpan sejumlah benda bersejarah tersimpan di museum itu, seperti pedang, kalung, alat penangkap ikan, Al-quran tempo dulu, tombak, koin emas, aksesoris emas, keramik, guci, dan kande (alat penerangan)


Museum Batik Tiga Negeri Lasem
Jalan Karangturi IV No. 7, RT 4 RW 2Museum Batik (Tiga Negeri Lasem) awalnya didirikan pada tahun 2019 atas inisiatif Bapak Rudy Hartono dan Agni Malagina pasca ditemukannya sketsa motif batik karya Johanna Tjoa di rumah peninggalan keluarga Tjoa Lasem yang berpindah kepemilikan kepada Bapak Rudy Hartono pada tahun 2018. Museum BTN awalnya menempati bangunan paviliun Rumah Johanna Tjoa, kemudia berpindah ke bangunan baru menjadi museum dan galeri batik pada tahun 2024. Saat ini pembenahan museum masih berlangsung karena Museum Batik Tiga Negeri Lasem akan menempati bangunan Rumah Utama Johanna Tjoa.

Museum Catur Indonesia
Jalan Raya Siliwangi No. 15, Rawa PanjangPendirian Museum Catur Indonesia dilatar belakangi oleh keinginan Yayasan untuk terus mengembangkan dan melestarikan olahraga Catur dalam berbagai aspek, seperti benda koleksi, sejarah Catur hingga prestasi yang telah diraih mengingat tidak adanya keberadaan Museum khusus terkait olahraga Catur di Indonesia.