Sistem Registrasi Nasional Museum

Sistem Registrasi Nasional Museum adalah sistem pendataan terpadu museum yang berisi seluruh data Museum di Indonesia yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Nasional Museum dan spesifikasinya.

Museum

Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikanya kepada masyarakat.

Lihat Semua Museum

Koleksi

Koleksi Museum yang selanjutnya disebut Koleksi adalah Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atau Struktur Cagar Budaya dan/atau Bukan Cagar Budaya yang merupakan bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata.

Lihat Semua Koleksi

Pendaftaran Museum

Museum dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Setiap Orang, atau Masyarakat Hukum Adat. Pendaftaran Museum harus didaftarkan pada Bupati, Wali Kota, Gubernur, Menteri sesuai dengan kewenangannya.

Langkah-Langkah Pendaftaran

Syarat Pendirian Museum

Memiliki Visi dan Misi

Memiliki Koleksi

Memiliki Lokasi atau Bangunan

Memiliki Sumber Daya Manusia

Memiliki Sumber Pendanaan Tetap

Memiliki Nama Museum

Berbadan Hukum Yayasan Bagi Museum Yang Didirikan oleh Setiap Orang atau Masyarakat Hukum Adat

Ayo Gabung dan Daftarkan Segera Museum Anda!

Unduh Formulir

Data Permuseuman

Rekapitulasi Data Museum yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Nasional, Museum Terstandardisasi, dan Koleksi Museum

Museum

Museum yang telah memiliki nomor pendaftaran nasional

Museum MH. Thamrin

Jalan Kenari 2 No 15

Gedung Museum MH Thamrin diserahkan oleh Ibu Deetje Zubaedah (putri angkat MH Thamrin) kepada pemerintah DKI Jakarta untuk dijadikan museum

Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan

Jl. Jenderal Sudirman

Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan merupakan museum yang diresmikan pada 31 Desember 2015. Peresmian ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan melakukan pengalihan fungsi Gedung Juang Alri Divisi IV menjadi sebuah museum. Peresmian tersebut dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Bapak H. Achmad Fikry dan Bapak H. Ardiansyah. Gedung Juang Alri sendiri telah diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Arief Kushariadi pada tanggal 15 Agustus 1996.

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta 1

Jalan Jenderal A. Yani No.6 Yogyakarta

Museum Pahlawan Nasional Jamin Gintings diresmikan pada tanggal 17 September 2013 oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Tujuan didirikan museum ini sebagai ikon dari desa tempat kelahiran Letnan Jenderal Jamin Gintings, yaitu Desa Suka. Selain itu diharapkan dapat menjadi wadah untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan dan budaya

Museum Radyapustaka Surakarta

Jl. Slamet Riyadi No. 275 Surakarta

Museum Radyapustaka semula bernama Paheman Radyapustaka. Secara terminologis, paheman berarti tempat berkumpul, radya berarti raja/Negara, dan pustaka artinya buku atau kitab. Ratusan buku kuno nan klasik milik Keraton Kasunanan Surakarta, yang merupakan karya para raja dan pujangga istana, tersimpan di dalamnya. Tak heran jika di halaman gedung Radyapustaka terdapat patung dada Raden Ngabehi Ronggowarsito, salah satu pujangga Jawa yang sangat termasyur. Patung tersebut diresmikan pada tahun 1953 oleh Presiden Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Paheman Radyapustaka didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh KRA Sosrodiningrat IV, pepatih di Keraton Kasunanan Surakarta pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono IX dan Sri Susuhunan Paku Buwono X. Untuk menghargai jasanya kemudian dibuatkan patung dada KRA Sosrodiningrat IV yang sekarang ditempatkan di tengah ruang pamer museum. Seiring waktu, Paheman Radyapustaka tidak hanya menyimpan koleksi kepustakaan namun juga menyimpan benda-benda bersejarah yang dikumpulkan dari berbagai koleksi dan sumbangan/hibah sejumlah tokoh. Karena itulah, selanjutnya lebih dikenal sebagai Museum Radyapustaka, untuk memberikan gambaran bahwa di tempat itu tidak hanya menyimpan pustaka-pustaka lama, namun juga menyimpan benda-benda bersejarah lainnya yang merupakan warisan budaya masa lalu.

UPTD Museum Semarajaya

Jl. Untung Surapati No. 3

Museum Semarajaya merupakan museum yang didirikan sebagai pengingat peristiwa bersejarah perang Puputan “Puputan Klungkung”. Puputan Klungkung merupakan peristiwa yang berlangsung pada tanggal 28 April 1908 yang melibatkan masyarakat Bali dengan prajurit Belanda. Peristiwa ini menewaskan beberapa tokoh penting di Bali salah satunya adalah Ida I Dewa Agung Gede Jambe yang naik tahta Kerajaan Klungkung tahun 1904. Museum ini menampilkan koleksi peninggalan Kerajaan Klungkung seperti peralatan upacara, rumah tangga, senjata dan juga hasil karya seni. Peresmian Museum Semarajaya dilaksanakan pada tanggal 28 April 1992 oleh Bapak Rudini selaku Menteri Dalam Negeri. Museum Semarajaya menggunakan bekas gedung Sekolah rakyat yang berdiri sejak tahun 1925 atau dikenal dengan nama sekolah MULO (Sekolah Menengah Zaman Belanda) yang kemudian digunakan sebagai SMPN 1 Klungkung yang terletak di dalam Komplek Kertha Gosa/Taman Gili, Pemedal Agung yang merupakan pintu bekas Kerajaan Klungkung. Pemerintah Belanda membangun gedung tersebut pada tanggal 28 April 1908 tepatnya setelah Kerajaan Klungkung runtuh. Bangunan museum bergaya Belanda dan berpadu dengan gaya tradisional khas Bali.

UPTD Museum Kab. Subang

-jln Ade Irma Suryani Nasution No. 2 Subang Jawa Barat

Museum Glagah Wangi Demak

JL. Sultan fattah No.53 Demak

Museum DR YAP Prawirohusodo

Jl. Cik Ditiro no. 5

Testimoni
Layanan Pengguna