museum

Museum Pemerintah Kabupaten Belitung atau dikenal juga dengan Museum Tanjungpandan merupakan museum khusus yang didirikan berdasarkan Surat Perintah Menteri Pertambangan Republik Indonesia Tahun 1959. Surat perintah tersebut ditujukkan kepada perusahaan-perusahaan penambangan timah Belitung, Bangka, dan Singkep yang mengharuskan didirikannya sebuah museum pada setiap perusahaan penambangan timah tersebut. Ir. M.E.A. Apitule, Direktur Utama Tambang Timah Belitung pada waktu itu menugaskan Dr. R. Osberger, seorang ahli batuan berkebangsaan Austria yang bertugas sebagai Kepala Dinas Eksplorasi dan Geologi Perusahaan Penambangan Timah di Kabupaten Belitung untuk mendirikan museum. Museum Pertambangan diresmikan pada tanggal 2 Maret 1962 oleh Ir. Kurnadi Kartaatmadja sebagai Presiden Direktur Perusahaan Penambangan Timah Belitung. Berdasarkan Berita Acara Nomor 013/BA.0000/94-81 tanggal 15 Juni 1994 tentang Penghibahan museum Geologi milik PT. Timah kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Belitung ditandatangani antara Erry Riyana Hardjapamekas selaku Direktur Utama PT. Timah kepada H. Oerip Tp. Alam selaku Bupati Kabupaten Belitung. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Bupati Belitung pada tanggal 28 Juni 1994, pengelolaan museum dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung. Setelah berjalan selama 1 tahun, Bupati Belitung mengeluarkan surat keputusan tentang perubahan nama Museum Geologi PT. Timah Belitung menjadi Museum Pemerintah Kabupaten Tingkat II Belitung dan menetapkan museum sebagai objek wisata dan rekreasi di daerah Belitung. Pada tahun 2008 museum di bawah Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Belitung menjadi nama Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum dan Kebun Binatang Pemerintah Kabupaten Belitung (Museum Tanjung Pandan).

museum

Museum Sadurengas

Jl. Keraton

Museum Sadurengas adalah museum daerah Kabupaten Paser. Museum ini menempati bekas Istana Kesultanan Paser yang ada di Kalimantan Timur. Museum Sadurengas menempati bangunan bekas tempat tinggal salah satu Sultan Paser, yaitu Aji Tenggara (1844-1873). Pada awal abad ke-20, rumah ini digunakan sebagai istana dari Sultan Ibrahim Khaliludin.

museum

Museum Kapuas Raya

Jalan Sintang – Putussibau Km. 14

Museum Kapuas Raya merupakan museum yang didirikan berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) antara Pemerintah Kabupaten Sintang dan KIT Tropenmuseum, Belanda, No.045/1211/KAP-1, No. 751.441.750003, tanggal 29 September 2004. Nota kesepahaman yang dibuat pada tanggal 29 September 2004 tersebut ditandatangani oleh Bupati Sintang (periode 2000 – 2005), Drs. Elyakim Simon Djalil, M.Si., dan Direktur KIT Tropenmuseum, L.J.B. Schenk di KIT Tropenmuseum, Amsterdam, Belanda. Empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 11 Oktober 2008 Museum Kebudayaan ini yang berjarak tempuh 14 km dari pusat kota, diresmikan pembukaannya oleh Bupati Sintang (periode 2005/2010) yaitu Drs. Milton Crosby, M.Si., dan Direktur KIT Tropenmuseum, L.J.B. Schenk.

museum

Museum kayu Negeri Sampit

Jl. S. Parman No. 1

Museum Negeri Kayu Sampit merupakan museum yang didirikan untuk mengumpulkan informasi tentang sumber daya Kabupaten Kotawaringin Timur dan berbagai hasil peninggalan sejarah. Museum Negeri Kayu Sampit dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2004 oleh Bupati Kotawaringin Timur, Wahyudi K. Anwar. Nama museum diambil dari salah satu jenis sumber daya alam yang pernah berjaya di Kalimantan Tengah.

museum

Museum Waja Sampai Kaputing

Jl. Museum Perjuangan RT. 14

Museum Waja Sampai Kaputing merupakan museum yang pendiriannya diprakarsai oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimatan Selatan, Ir. H. M. Said. Gagasan pendirian museum didukung oleh sejumlah pejuang, budayawan, seniman, sejarawan, dan masyarakat umum di Kalimantan Selatan. Selanjutnya, pada 1989 dibentuk tim pelaksana kegiatan pengumpulan benda-benda bersejarah yang pernah digunakan oleh pejuang Kalimantan Selatan pada masa Perang Banjar, masa Kolonial Belanda, masa Jepang, dan masa revolusi fisik. Museum Waja Sampai Kaputing diresmikan pada 10 November 1991 bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional.

museum

Museum Dr. Soetomo

Jl. Bubutan No. 85-87

Museum Dr. Soetomo merupakan museum khusus yang diresmikan pada 29 November 2017. Dr. Soetomo merupakan pendiri Boedi Oetomo dan salah satu figur berpengaruh pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia. Museum ini berada di kompleks Gedung Nasional Indonesia (GNI). GNI merupakan tempat pembentukan Komisi Nasional Indonesia (KNI) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR), serta salah satu tempat terjadinya peristiwa 10 November 1945.

Testimoni