museum

Museum Situs Lubang Tambang Mbah Soero

Jl. Kampung Teleng Kel. Pasar, Kec. Lembah Segar Kota Sawahlunto

Museum Situs Lubang Tambang Mbah Soero merupakan museum khusus yang terbagi menjadi dua bagian yaitu Galeri Info Box dan Lubang Tambang Mbah Soero. Galeri Info Box dulunya merupakan tempat stock field (penumpukan batu bara) yang digali dari lubang tambang Mbah Soero. Pada tahun 1947 pada lokasi ini dibangun gedung Pertemuan Buruh (GPB), gedung ini berfungsi sebagai tempat hiburan sekaligus tempat bermain judi bagi buruh pekerja tambang yang tinggal disekitar Kawasan Tanah Lapang dan Air Dingin. Tahun 1965 Gedung Pertemuan Buruh berubah menjadi Gedung Pertemuan Karyawan (GPK), dan pada masa ini dimanfaatkan oleh Partai Komunis sebagai ruang pertemuan setiap yang setiap minggunya mengadakan bazar (pasar murah) sebagai rayuan untuk merekrut anggota baru. Tahun 1970-an gedung ini beralih fungsi menjadi rumah karyawan tambang batu bara hingga tahun 2004. Dari tahun 2004 sampai dengan 2007 dilakukan penelitian oleh Badan Cagar Budaya dan Bangunan tidak termasuk dalam kategori benda cagar budaya yang dilindungi sehingga akhir tahun 2007 bangunan ini dirobohkan dan dibangun gedung baru. Pada tahun 2016 dilakukan lagi penelitian antara Kantor Peninggalan Bersejarah dengan Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas Padang tentang pemberian nama objek Mbah Soero dengan keterkaitan lubang tambang. Dari hasil penelitian tersebut tidak ditemukan sosok seorang Mbah Soero, namun Mbah Soero hanya ada dalam cerita fiktif yang berkembang di tengah masyarakat yaitu seorang mandor dari Jawa yang menjadi panutan bagi pekerja buruh pada masa Kolonial Belanda.

museum

Museum Sejarah dan Budaya Balai Rungsri

Jl. Sultan Ismail, Kampung Dalam, Siak, Kab. Siak

Museum Budaya dan Sejarah Siak Balai Rung Sri merupakan museum umum yang menggunakan Bangunan Cagar Budaya Balai Kerapatan Tinggi Siak. Saat ini museum berada di bawah kepemilikan Pemerintah Kabupaten Siak dan dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak.

museum

Museum Pangeran Cakrabuwana Kabupaten Cirebon

Jl. Sunan Drajat No. 09 Sumber Kab. Cirebon Jawa Barat

Museum Pangeran Cakrabuwana Kabupaten Cirebon merupakan museum khusus yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon pada 2017. Peresmian museum kemudian dilakukan oleh Bupati Cirebon pada 14 April 2017 bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Cirebon yang ke-532 tahun

museum

Museum Wayang Banyumas

Jl. Budi Utomo No.1, Banyumas, Sudagaran, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Museum Wayang Banyumas merupakan museum khusus yang diresmikan pada 31 Desember 1983 atas gagasan Bapak Soepardjo Roestam dan para sesepuh Banyumas. Museum ini berada di kompleks pusat pemerintahan lama Kabupaten Banyumas. Gedung museum sebelumnya merupakan paseban (tempat pertemuan) bagi tamu Bupati. Museum ini menyimpan lukisan bangunan lama, seperti Pendopo Si Panji yang diambil dari dokumen Pangeran Banyumas bertahun 1925, Alun-alun dan Pendopo Si Panji ketika dipindahkan ke Purwokerto pada 1937, Gedung Karesidenan Banyumas yang dibangun pada 1843 menurut Babad Banyumas yang ditulis pada 25 OKtober 1898 oleh RA Wiriatmadja. Ada pula koleksi lukisan foto Gedung Perpoestakaan Rakyat Banyumas yang diambil pada tahun 1925, Gedung Kantor Pos Banyumas bertahun 1925, Gedung Penjara Belanda yang berada di sebelah Timur Alun-Alun Banyumas, dan Sekolah zaman Belanda yang sekarang menjadi gedung SMK Negeri 3 Banyumas. Koleksi lainnya berupa alat musik tradisional Banyumas yang disebut Calung. Koleksi unggulan museum ini adalah satu set wayang Kidang Kencana yang dibuat oleh Sultan Hadiwijaya. Saat ini museum berada di bawah pengelolaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.

museum

Museum R. Hamong Wardoyo

Jl. Pandanaran No.19, Tegalmulyo, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Museum R. Hamong Wardoyo merupakan museum yang menjadi salah satu ikon baru Kabupaten Boyolali. Museum itu dibangun di lahan bekas kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali. Nama R. Hamong Wardoyo diambil dari salah satu nama mantan Bupati Boyolali yakni Bupati ke-sepuluh yang memimpin Boyolali pada 1947. Museum ini berada di bawah kepemilikan Pemerintah Daerah Boyolali dan dikelola oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali. Bangunan museum jika dilihat dari luar mirip dengan Museum Louvre di Paris, Perancis. Atap museum mengerucut berupa panel kaca tembus pandang sehingga bentuk bangunan seperti piramida. Museum ini terdiri dari dua lantai dan semua temboknya dicat warna putih. Di dalam museum ada dua ruang utama berbentuk segi enam dengan tangga penghubung lantai I dan II berbentuk spiral. Jika anda berkunjung ke museum ini, anda akan disajikan isian berupa kereta kencana, meriam, keris, kerajinan barang foto-foto mantan Bupati, beberapa pusaka peninggalan Paku Buwono (PB) X dan Arca. Koleksi unggulan museum ini adalah diorama perjalanan Ki Ageng Pandan Arang.

museum

Museum Lokal Kabupaten Grobogan

Jl. Pemuda No.35, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah

Kabupaten Grobogan merupakan suatu daerah yang memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Seiring dengan banyak ditemukannya benda kuno oleh masyarakat. Kemudian menurut arkeolog benda tersebut termasuk ke dalam kategori Cagar Budaya, kemudian tercetuslah ide oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan untuk mendirikan sebuah museum yang di beri nama “Museum Lokal Purwodadi” pada tahun 1974, yang kemudian berganti nama menjadi Museum Lokal Kabupaten Grobogan. Museum umum ini bersebelahan dengan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Grobogan. Di dalam museum ini terdapat beragam koleksi arkeologika dan etnografika. Koleksi yang dimiliki museum antara lain fosil-fosil kerang laut (bukti bahwa daerah Grobogan pada masa glasial masih berupa lautan), rahang Stegodon (gajah purba), artefak berlatar belakang agama Hindu dari batu kapur (arca-arca, peripih), bata merah, pipisan, benda-benda keramik (piring, mangkok, dan guci), beberapa bagian gamelan ”Senenan” (disebut demikian karena ditabuh/dimainkan hanya setiap Senin pada saat Bupati Grobogan mengadakan pertemuan dengan warga), lesung (perlengkapan menumbuk padi), dan bajak (alat mengolah tanah sawah sebelum ditanami).

Testimoni