Wayang Kulit (1)

museum pendidikan nasional

Deskripsi

Wayang Kulit Punokawan Wayang kulit merupakan salah satu media syiar Islam di Jawa sekitar abad 16. Sunan Kalijaga yang dianggap pelopor syiar Islam dengan menggunakan media wayang kulit. Para tokoh dalam wayang kulit punokawan menurut pewayangan Jawa adalah: 1. Semar berasal dari Bahasa Arab “Simar” yang artinya “paku”, maksudnya umat Islam harus istiqomah, tegak (kokoh) bagai paku dalam menjalankannya ajaran Islam. 2. Nala Gareng berasal dari Bahasa Arab “Nala Qarin” artinya “banyak kawan”. Maksudnya harus banyak bersilaturahim agar banyak kawan yang dapat menjalin persatuan dan persaudaraan. 3. Petruk berasal dari Bahasa Arab “Fatrukulu Min Siwallahi” artinya “jauhilah selain Allah”. Maksudnya umat Islam wajib menegakkan tauhid. 4. Bagong berasal dari Bahasa Arab “Bhaga” artinya “perangilah”, maksudnya perangilah setiap kejahatan yang bertentangan dengan Islam.

Sejarah

Wayah kulit punakawan sudah ada pada masa Pra-Islam, wayang kulit punakawan pertama kali ditemukan dalam naskah sastra "Gatot Kaca Sraya" pada jaman Kerajaan Kediri di Jawa Timur. Kemudian pada jaman masuknya Islam ke Tanah Jawa, tokoh punakawan dijadikan alih fungsi untuk media menyebarkan ajaran agama Islam.

Nomor inventarisasi :

KO. A. 0478

Nomor Registrasi :

0596

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Seni Kria

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

1 Jun 2019

Cara Perolehan:

Hibah

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

32.73.K.01.0233

Alamat Museum:

Jalan Dr. Setiabudhi No.229

Galeri

Testimoni