Ukiran Krawangan

museum asmat

Deskripsi

Salah satu hasil karya seni kontemporer yang diukir oleh pengukir Asmat adalah Ukiran Kerawangan. Ukiran ini merupakan hiasan dinding yang dibuat dengan teknik ukiran tembus atau krawangan. Bagian depan dan belakang ukiran ini memiliki bentuk yang sama. Pembuatannya menggunakan satu buah pohon utuh yang diukir tanpa menggambarkan pola pada pohon tersebut. Bentuk-bentuk ukiran dalam seni ini mengambil bentuk figur nenek moyang dan lambang-lambang kepercayaan seperti kesuburan, keberanian, dan keberuntungan.

Sejarah

Museum Asmat dibangun atas Prakarsa Ibu Tien Soeharto setelah melihat Pameran Produksi Indonesia di Silang Monas pada tahun 1985. Sebagai bentuk dukungan atas Prakarsa tersebut, Bapak Ginanjar Kartasasmita mengumpulkan barang-barang kerajinan Asmat yang belum terjual di Pameran Produksi Indonesia dan menyerahkan barang-barang tersebut kepada Ibu Tien Soeharto sebagai koleksi pertama Museum Asmat. Koleksi lainnya adalah sumbangan dari Bapak Ginandjar Kartasasmita, Bapak Basuki Slamet dan lain-lain serta kemudian dilengkapi oleh Ibu Tien Soeharto dan beberapa sumbangan dari Irian Jaya.

Nomor inventarisasi :

-

Nomor Registrasi :

065

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Etnografika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

Hibah

Keaslian:

Asli

Nama Museum :

Museum Asmat

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.75.K.06.0096

Alamat Museum:

RT.7/RW.2, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13820

Galeri

Testimoni