Deskripsi

Terbuat dari kayu keras, bentuk bulat panjang lancip dibawahnya. Pada bagian tengah berongga yang didalamnya terdapat anakan yang menimbulkan bunyi sewaktu ditumbukan ke tanah, bagian atas berbentuk pipih dan bagian ujung bermotif pinggir awan dan tumpal. Tugal seperti ini digunakan sewaktu mengawali penugalan tanah ladang pada awal musim tanam. Penugalan pertama dilakukan oleh pemuka masyarakat atau tetua kampung, dengan maksud agar benih-benih yang ditanam terhindar dari hama penyakit. Setelah itu barulah pemilik ladang dan anggota masyarakat lainnya menugal tanahnya dengan tugal biasa.

Sejarah

-

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

Bedak Galuh

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Heraldika

Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur

Mata Uang Belanda

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Mata Uang Logam 5 Sen Tahun 1921

UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan

Klise perangko nilai 100 sen (6)

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Peludahan

UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat

Foto

Museum Sumpah Pemuda

Ketuk-ketuk

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia