
Tombak
monumen perjuangan rakyat jawa barat
Deskripsi
Pada masa awal kedatangan bangsa Eropa (Portugis, Belanda - VOC), pasukan pribumi masih mengandalkan senjata tradisional, termasuk tombak, dalam menghadapi kekuatan militer asing. Meskipun Eropa membawa meriam dan senapan, jumlahnya masih terbatas dan akurasi senjata api pada masa itu belum terlalu canggih. Pertempuran Jarak Dekat: Tombak masih sangat efektif dalam pertempuran jarak dekat, terutama ketika formasi pasukan pribumi berhasil mendekati musuh. Jumlah Prajurit: Keunggulan jumlah prajurit pribumi yang bersenjatakan tombak terkadang bisa mengimbangi keunggulan teknologi senjata api. Pertahanan Wilayah: Banyak kerajaan dan suku menggunakan tombak untuk mempertahankan wilayah mereka dari ekspansi VOC.
Sejarah
Tombak, termasuk bambu runcing, adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Meskipun dihadapkan pada superioritas senjata api kolonial, tombak tetap digunakan sebagai senjata, simbol perlawanan, dan manifestasi dari semangat pantang menyerah rakyat Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Tombak menjadi pengingat akan keberanian dan pengorbanan para pejuang yang bersenjatakan sederhana namun berjiwa besar.
Nomor inventarisasi :
-
Nomor Registrasi :
13.1.10
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Historika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
5 May 2024
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
32.73.K.03.0031
Alamat Museum:
Jalan Dipati Ukur No. 48, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat