
TOKOH WAYANG BAWOR
museum wayang banyumas
Deskripsi
Bawor tersebut bercirikan kepalanya berbentuk wungkal gerang yaitu ada legokan di kepala bagian atas tidak berkucir, ini kemungkinan adalah bentuk awal dari wayang Bawor. Bentuk kakinya agak lebih Panjang dari bawor pada umumnya, badannya gemuk/gempal, bentuk mata lebar dan garis mata bawah terlihat tegas serta bibir bergelombang, bentuk Bawor ini dibuat lebih awal dari bentuk Bawor pada umumnya, sepengetahuan narasumber Ki Sungging Suharto, bentuk Bawor seperti ini dipakai oleh Ki Dhalang Darsim dari Desa Jompo dan Ki Waryan dari Kalimanah Purbalingga (dan bentuk Bawor ini semula berkucir tetapi karena seringnya dipakai dan terlalu lama tersimpan akhirnya kucir terlepas dengan sendirinya karena cuaca/kondisi alam).
Sejarah
Lahirnya Bawor terjadi saat Semar akan diturunkan dari Kahyangan ke Madyapada/Arcapada. Semar mohon pada ayahnya seorang teman, oleh karena dunia saat itu masih sepi, agar tidak kesepian. Oleh ayahnya, Semar disuruh mengheningkan cipta (Jawa: semedi) memohon pada Sang Maha Kuasa untuk menciptakan seorang teman dari Bayangan Semar sendiri. Atas kehendak Yang Maha Kuasa, bayangan itu berubah menjadi sosok manusia yang bentuk badannya gemuk pendek mirip dengan Semar, hanya bedanya kalau semar bermata agak sipit, tapi hasil ciptaannya bermata besar bermulut lebar, dahi menonjol ke depan (jawa: Nonong / Banyumas: cunong) kepala seperti asahan pisau yang sudah aus, lalu diberi nama Bawor.
Nomor inventarisasi :
168
Nomor Registrasi :
168/MSMBMS/A/IV/2021
Tempat Pembuatan :
Banyumas
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
15 Apr 2021
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
33.02.K.04.0141
Alamat Museum:
Jl. Budi Utomo No.1, Banyumas, Sudagaran, Kec. Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah