Teropong

monumen perjuangan rakyat jawa barat

Deskripsi

Teropong pada masa penjajahan Belanda tentu berbeda dengan yang kita kenal sekarang: Desain Optik: Kebanyakan teropong saat itu masih menggunakan prinsip optik Galileo atau Porro prism yang lebih tua. Desain Porro prism (dengan lensa objektif yang lebih lebar dan terpisah) memberikan bidang pandang yang luas dan citra tiga dimensi, serta merupakan desain yang dominan sebelum era teropong atap prisma yang lebih ringkas. Bahan: Umumnya terbuat dari logam berat seperti kuningan atau baja, dengan lapisan luar seringkali dilapisi kulit atau karet untuk pegangan dan perlindungan. Kualitas lensa sangat bervariasi tergantung produsennya. Ukuran dan Berat: Teropong pada masa itu cenderung lebih besar dan lebih berat dibandingkan teropong modern. Mobilitasnya mungkin tidak sefleksibel sekarang, namun ketahanannya sangat diutamakan. Pembesaran: Pembesaran (magnifikasi) yang umum mungkin berkisar antara 6x hingga 10x, cukup memadai untuk kebutuhan observasi jarak menengah. Merek: Merek-merek Eropa seperti Zeiss, Leitz (Leica), Hensoldt, atau produsen optik dari Belanda sendiri kemungkinan besar adalah pemasok utama teropong berkualitas tinggi.

Sejarah

Penggunaan di Lingkungan Militer Kolonial (KNIL) Teropong adalah alat yang sangat penting bagi Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Fungsinya mirip dengan teropong militer modern: Pengintaian dan Observasi: Para perwira militer menggunakan teropong untuk mengamati posisi musuh, memantau pergerakan pasukan pribumi atau pemberontak dari jarak aman, dan melakukan pengintaian di medan perang atau daerah yang belum dipetakan. Ini sangat krusial dalam operasi militer di wilayah hutan lebat, pegunungan, atau pesisir. Pengawasan Wilayah: Di pos-pos pengamatan atau benteng, teropong digunakan untuk mengawasi area sekitar, mendeteksi ancaman dini, atau memantau aktivitas penduduk. Navigasi: Di kapal-kapal perang atau patroli kolonial, teropong digunakan untuk navigasi, mengidentifikasi kapal lain, atau memantau garis pantai. Pembeda Pangkat: Teropong seringkali menjadi alat standar bagi perwira menengah hingga tinggi, menunjukkan profesionalisme dan otoritas mereka.

Nomor inventarisasi :

-

Nomor Registrasi :

13.1.12

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Historika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

5 May 2024

Cara Perolehan:

Pembelian

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

32.73.K.03.0031

Alamat Museum:

Jalan Dipati Ukur No. 48, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat

Galeri

Testimoni