
Tempolong
museum rumah kelahiran bung hatta
Deskripsi
Sirih adalah salah satu tumbuhan yang sangat dekat dengan kehidupan nenek moyang orang Minang, sebab saat itu belum dikenal pasta gigi untuk membersihkan gigi, namun biasanya nenek moyang kita memakan satu lembar sirih, tembakau, gambir dan kapur sirih yang dipergunakan dengan cara mengunyah dan mendiamkan lama disela-sela gigi dan bagian dalam bibir. Koleksi kuningan ini dikenal dengan nama Tempelong, yaitu wadah terbuat dari kuningan yang biasanya dipakai untuk tempat meludah ketika mangunyah sirih, membuang sisa daun sirih yang sudah menjadi ampas ke dalam tampelong tersebut. Tampelong berbentuk bulat dengan mulut atas terbuka, mirip pot bunga. Sirih juga berfungsi sebagai obat kumur-kumur, penguat gigi dan banyak lagi khasiat lain dari daun sirih. Tradisi mengkonsumsi sirih dan pinang telah dimulai sejak zaman neolitikum. Sekitar 3.000 tahun yang lalu, hal itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Asia Tenggara. Pendapat lain tradisi itu berasal dari India. Namun pandangan lain menyebutkan, tradisi ini kemungkinan berasal dari kepulauan Nusantara. Ini didasarkan pada asumsi, pinang dan sirih sendiri diduga kuat ialah tanaman asli di kepulauan Indonesia.
Sejarah
Sirih adalah salah satu tumbuhan yang sangat dekat dengan kehidupan nenek moyang orang Minang, sebab saat itu belum dikenal pasta gigi untuk membersihkan gigi, namun biasanya nenek moyang kita memakan satu lembar sirih, tembakau, gambir dan kapur sirih yang dipergunakan dengan cara mengunyah dan mendiamkan lama disela-sela gigi dan bagian dalam bibir. Koleksi kuningan ini dikenal dengan nama Tempelong, yaitu wadah terbuat dari kuningan yang biasanya dipakai untuk tempat meludah ketika mangunyah sirih, membuang sisa daun sirih yang sudah menjadi ampas ke dalam tampelong tersebut. Tampelong berbentuk bulat dengan mulut atas terbuka, mirip pot bunga. Sirih juga berfungsi sebagai obat kumur-kumur, penguat gigi dan banyak lagi khasiat lain dari daun sirih. Tradisi mengkonsumsi sirih dan pinang telah dimulai sejak zaman neolitikum. Sekitar 3.000 tahun yang lalu, hal itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Asia Tenggara. Pendapat lain tradisi itu berasal dari India. Namun pandangan lain menyebutkan, tradisi ini kemungkinan berasal dari kepulauan Nusantara. Ini didasarkan pada asumsi, pinang dan sirih sendiri diduga kuat ialah tanaman asli di kepulauan Indonesia.
Nomor inventarisasi :
03.19
Nomor Registrasi :
19
Tempat Pembuatan :
Bukittinggi
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
18 Apr 2025
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Replika
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
13.75.K.05.0010
Alamat Museum:
Jl. Soekarno Hatta No. 37, Campago Ipuh, Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat