TAIGANJA
museum sulawesi tengah
Deskripsi
TERBUAT DARI LOGAM BERBENTUK MENYERUPAI KEPITING BERWARNA KUNING. TRADISI PEMBUATAN PERHIASAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA BERLANJUT KE ZAMAN LOGAM BERLANGSUNG 10.000 TAHUN YANG LALU DAN SUDAH ADA BUDAYA PENGUBURAN BAGI MANUSIA YANG MENINGGAL. TAIGANJA JUGA PUNYA MAKNA SIMBOLIS YANG MENUNJUKAN CIRI IDENTITAS SOSIAL SUATU ETNIS. TAIGANJA ADALAH BUAH KALUNG ATAU LIONTIN YANG BENTUKNYA UNIK MENYERUPAI VAGINA YANG MELAMBANGKAN KESUBURAN, KEANGGUNAN DAN KESUCIAN PERASAAN CINTA DARI HATI YANG TULUS. PADA TAHUN 1800-AN KRUYT PERNAH BERTANYA PADA MASYARAKAT KULAWI TENTANG ORNAMEN TAIGANJA YANG BEGITU RUMITYAITU DUA YANG MELENGKUNG KE ATAS MENYERUPAI TANDUK KERBAU DAN YANG RUNCING KE SAMPING MENYERUPAI CAPIT KEPITING. DIGUNAKAN SEBAGAI HANTARAN PADA SAAT MELAMAR DAN PERLENGKAPAN UPACARA ADAT. BERFUNGSI SEBAGAI BUAH KALUNG/LIONTIN, MEDALI, STATUS SOSIAL DAN BEKAL KUBUR
Sejarah
1990/1991
Nomor inventarisasi :
04.627
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Cagar Budaya - Benda
Klasifikasi :
Arkeologika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
1 Jan 1970
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
72.71.U.03.0271
Alamat Museum:
JL. KEMIRI NO 23 PALU
