
Sarung Bantal Beludru
museum rumah kelahiran bung hatta
Deskripsi
Sarung bantal dengan ukuran panjang, berwarna merah hati. Sarung ini terbuat dari bahan beludru, yang dihiasi dengan tempelan manik-manik berwarna emas. Hiasan manik-maniknya berbentuk geometris dan flora bunga-bunga. Biasanya sarung bantal ini dipergunakan untuk menghias singgasana pengantin di ruang pelaminan atau dapat juga dipakai sebagai tata rias ruang kamar pengantin. Menurut sejarahnya, kain beludru berasal dari budaya timur karena di sekitar China ditemukan banyak sekali potongan kain jenis ini. Hasil penelitian yang dilakukan pun bahkan berhasil memperkirakan kain beludru ini sudah ada sejak dinasti kerajaan China yang sangat tua usianya. Kain beludru mulai diperdagangkan oleh industri beludru pertama di Eropa (Italia). Proses pembuatan beludru bisa dibilang cukup rumit, bahkan perlu alat khusus untuk memproduksinya. pada zaman dahulu, kain beludru hanya digunakan untuk kalangan tertentu saja, karena pembuatannya butuh banyak benang dan kala itu kain ini dibuat dengan serat sutra, maka dari itu harganya pun sangat mahal dan tidak bisa dijangkau oleh seluruh kalangan.
Sejarah
Sarung bantal dengan ukuran panjang, berwarna merah hati. Sarung ini terbuat dari bahan beludru, yang dihiasi dengan tempelan manik-manik berwarna emas. Hiasan manik-maniknya berbentuk geometris dan flora bunga-bunga. Biasanya sarung bantal ini dipergunakan untuk menghias singgasana pengantin di ruang pelaminan atau dapat juga dipakai sebagai tata rias ruang kamar pengantin. Menurut sejarahnya, kain beludru berasal dari budaya timur karena di sekitar China ditemukan banyak sekali potongan kain jenis ini. Hasil penelitian yang dilakukan pun bahkan berhasil memperkirakan kain beludru ini sudah ada sejak dinasti kerajaan China yang sangat tua usianya. Kain beludru mulai diperdagangkan oleh industri beludru pertama di Eropa (Italia). Proses pembuatan beludru bisa dibilang cukup rumit, bahkan perlu alat khusus untuk memproduksinya. pada zaman dahulu, kain beludru hanya digunakan untuk kalangan tertentu saja, karena pembuatannya butuh banyak benang dan kala itu kain ini dibuat dengan serat sutra, maka dari itu harganya pun sangat mahal dan tidak bisa dijangkau oleh seluruh kalangan.
Nomor inventarisasi :
03.40
Nomor Registrasi :
40
Tempat Pembuatan :
Bukittinggi
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
18 Apr 2025
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Replika
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
13.75.K.05.0010
Alamat Museum:
Jl. Soekarno Hatta No. 37, Campago Ipuh, Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat