
Rangka Perahu
museum bahari
Deskripsi
Koleksi ini merupakan miniatur rangka dari Perahu Pinisi. Kerangka perahu terbuat dari kayu dan berwarna cokelat dengan panjang 680 cm, lebar 176 cm, tinggi 161 cm dan tebal 60 cm. Badan perahu yang terbuat dari papan kayu direkatkan menggunakan pasak kayu. Pada lambung kiri terdapat 27 pasak (18 dalam keadaan utuh dan 9 rusak). Pada lambung kanan, terdapat 26 pasak (10 utuh dan 16 rusak). Terdapat 10 gading yang direkatkan ke lambung bagian dalam menggunakan 20 sekrup pengikat (set screw) berbahan logam. Bagian dasar atau lunas terbuat dari balok kayu yang direkatkan menggunakan 3 pasak kayu secara vertikal dan 2 sekrup pengikat berbahan logam secara horizontal. Pada bagian badan, terdapat 8 balok kayu lepas yang dieratkan menggunakan sekrup pengikat berbahan logam. Di atas rangka perahu terdapat dua gergaji. Bagian pegangan gergaji terbuat dari kayu dan sisi tajamnya terbuat dari besi. Pada bagian bawah rangka, terdapat dua penyangga kayu dengan tinggi 89 cm. Salah satu teknik yang diterapkan dalam pembuatan perahu nusantara ini adalah teknik sewn-plank dan lashed-lug technique. Teknik ini adalah perpaduan dari teknik pasak kayu dan paku besi.
Sejarah
Pembuatan kapal pinisi merupakan kegiatan yang mengandung nilai kebudayaan bagi masyarakat Kabupaten Bulukumba yang memang terkenal sebagai wilayah produksi atau pembuatan pinisi. Kapal dibuat berdasarkan ilmu yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang ditujukan untuk transportasi antarpulau. Secara tradisional, kapal pinisi dibuat untuk mendukung proses perpindahan barang antarpulau, tetapi saat ini utamanya digunakan untuk kebutuhan wisata/pesiar. Salah satu teknik pembuatan yang krusial adalah pembuatan dan pemasangan rangka kapal, mulai dari proses pemilihan dan pemotongan kayu, membuat dan memasang pasak pada lambung kapal, serta membuat dan memasang gading, balok dinding, dan dek kapal. Kapal dibuat tanpa paku, dan melewati serangkaian upacara ritual yang menjadi rites of passage dari pembuatan kapal pinisi. Hingga saat ini, keahlian membuat kapal pinisi dimiliki oleh penduduk Desa Ara, Lemo-lemo, dan Tana Beru.
Nomor inventarisasi :
015/MB/015/PA/2021
Nomor Registrasi :
015
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Cagar Budaya - Benda
Klasifikasi :
Arkeologika
Kondisi Koleksi :
Tidak Utuh
Tanggal Registrasi:
13 Mar 2021
Cara Perolehan:
Warisan
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.72.K.03.0277
Alamat Museum:
Jl. Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara