Perahu Sandeq

museum bahari

Deskripsi

Perahu Sandeq ini berasal dari Parepare, Sulawesi Selatan. Perahu ini memiliki panjang 1,140 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 185 cm, dengan warna dominan putih. Perahu ini merupakan perahu bercadik ganda dengan menggunakan layar. Cadik perahu hanya tersisa bagian baruyungannya saja, tetapi sudah tidak terpasang pada badan perahu. Baruyungan dari perahu ini memiliki panjang 840 cm. Dek perahu ditutupi papan kayu pada bagian atasnya, sehingga membentuk ruang kosong yang dapat berfungsi sebagai penghalang air. Pada bagian permukaan papan kayu, terdapat pintu masuk sebanyak tiga buah berbentuk persegi empat, yang tersebar di bagian belakang, tengah, dan depan kapal. Ketiga pintu masuk tersebut mempunyai ukuran yang berbeda-beda, antara lain berukuran 60 cm x 64 cm pada pintu bagian depan, berukuran 78 cm x 76 cm pada pintu bagian tengah, dan berukuran 70 cm x 64 cm pada pintu bagian belakang. Pada pintu masuk depan, di bagian tengahnya terdapat lubang untuk meletakan tiang layar. Pada bagian buritan kapal terdapat dapur. Linggi depan memiliki tinggi 78 cm, sementara linggi belakang 38 cm. Motif hias perahu berupa tulisan "ARNYACALA" di sisi kanan belakang dan motif garis yang memanjang mengelilingi badan kapal bagian luar dan linggi. Motif hias perahu berwarna merah dan biru. Perahu ini disangga oleh tiga buah kayu berwarna biru. Teknologi pembuatan perahu menggunakan teknik paku.

Sejarah

Perahu Sandeq atau Sande merupakan perahu khas yang digunakan oleh para pelaut asal Mandar, Sulawesi Barat. Perahu ini digunakan sebagai sarana mobilisasi penduduk antarpulau, transportasi pengiriman rempah dari Maluku menuju Sulawesi, serta mencari ikan di sekitar perairan Sulawesi. Perahu Sandeq memiliki ukuran yang bervariasi, namun desainnya yang ramping membuat perahu ini dapat melaju lebih cepat daripada perahu lainnya pada kelas yang sama. Menurut Liebner (2002), terdapat setidaknya tiga jenis perahu Sandeq yang dibagi berdasarkan kegunaan dan kapasitasnya, yaitu: pangoli/mangoli yang digunakan untuk menangkap ikan di perairan dangkal, parroppo yang digunakan untuk berlayar ke laut dalam, dan potanga yang digunakan untuk menangkap ikan terbang di perairan berombak besar. Perahu Sandeq di Museum Bahari merupakan perahu yang berangkat dari Parepare, Sulawesi Selatan, dalam rangka pelayaran yang dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Geologi, Universitas Trisakti, asal Larantuka, Flores bernama Ropinus Marianus Monteiro pada tahun 2014. Monteiro merupakan anggota dari kelompok mahasiswa pecinta alam Universitas Trisakti, yaitu ARACANYALA TRISAKTI.

Nomor inventarisasi :

005/MB/005/PA/2021

Nomor Registrasi :

005

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Cagar Budaya - Benda

Klasifikasi :

Arkeologika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

-

Keaslian:

Asli

Nama Museum :

Museum Bahari

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.72.K.03.0277

Alamat Museum:

Jl. Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara

Galeri

Testimoni