
Patung Dayang Dayang
uptd monumen perjuangan rakyat bali
Deskripsi
Patung menempati sisi utara bangunan, tepatnya pada Kori Agung I. Patung dibuat dengan material batu padas Bali warna natural unpolished, dengan dimensi panjang 40 centimeter, lebar 40 centimeter dan tinggi 110 centimeter. Patung ditempatkan secara built-in pada titik penempatan yang telah dibuatkan lubang dalam struktur arsitektur. Gaya rupa patung menggunakan gaya seni Bali kontemporer dengan teknik pahat.
Sejarah
Dayang-dayang merupakan tokoh sisipan dari seni pertunjukan Bali. Tokoh tersebut diposisikan sebagai pelayan wanita yang mendampingi tokoh putri atau ratu dalam pertunjukan kesenian. Karena mayoritas pertunjukan di Bali, mengambil setting kerajaan, maka dari itu tokoh dayang-dayang diposisikan sebagai penerjemah Bahasa Kawi yang dibicarakan oleh tokoh kerajaan, ke Bahasa kepara (Bahasa awam) untuk penonton kebanyakan. Dalam pewayangan Bali tokoh dayang-dayang dekat dengan tokoh condong. Condong kalua ditinjau dari segi Bahasa, berasal dari Bahasa Kawi/Jawa kuno yang berarti ‘cenderung rebah’, diinterpretasikan sebagai tokoh yang diposisikan untuk menerjemahkan Bahasa Kawi (kelas tinggi/status sosial tinggi) ke Bahasa Kepara (kelas rendah/status sosial rendah/orang kebanyakan). Condong juga dapat berarti ‘sendeh’ ‘cumpu’, biasa juga diartikan ‘kesetiaan’. Condong adalah pelayan wanita yang sering juga disebut bibi inya di dalam pementasan seni drama, diposisikan sebagai pelayan putri raja. Dalam dramatari Arja condong menjadi pengiring (Galuh) putri raja, begitu pula dalam Wayang Parwa (Mahabrata) Bali. Karakter condong adalah rajin, setia, cerdas, penurut, disiplin, jujur (Winaya, 2012).
Nomor inventarisasi :
-
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
Bali
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Seni Kria
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
14 Jun 2003
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
51.71.K.03.0167
Alamat Museum:
Jl. Raya Puputan Niti Mandala