
Miniatur Perahu Pinisi
museum bahari
Deskripsi
Miniatur Perahu Pinisi ini memiliki panjang 195 cm, lebar 45 cm, dan tinggi 160 cm, serta berwarna dasar putih. Perahu mempunyai tiang layar berjumlah 4 buah dan tangga sebanyak 4 buah, baik di kiri dan kanan perahu, yang masing-masingnya memiliki tinggi 62 cm. Layar perahu yang berjenis schooners-ketch terbuat dari kain berwarna cokelat dan berjumlah 7 buah; 2 layar berbentuk persegi panjang dan 5 layar sisanya berbentuk segitiga. Perahu Pinisi ini mempunyai tiang layar utama berjumlah dua buah yang berbentuk persegi berukuran 25 x 25 cm, yang terletak di bagian badan perahu. Selain itu, terdapat dua dayung pada lambung kanan dan kiri perahu, serta satu dayung pada bagian buritan. Penyangga perahu berbahan kayu berwarna cokelat. Motif hias perahu berupa garis berwarna biru, merah, hijau, dan cokelat. Perahu ini baru dicat, sehingga terdapat perubahan warna motif garis yang sebelumnya berwarna hijau menjadi biru. Selain itu, terdapat motif bertuliskan “BIRA JAYA” yang membentuk setengah lingkaran dan tulisan “KAB. BULUKUMBA” di bawahnya. Tulisan tersebut berwarna merah dan terletak di bagian belakang buritan perahu.
Sejarah
Perahu Pinisi merupakan perahu niaga jarak jauh seperti untuk sarana komoditi ekspor. Perahu Pinisi dibuat dan digunakan oleh orang Bugis Makassar, Sulawesi Selatan yang secara spesifik bermukim di Kabupaten Bulukumba saat ini. Pinisi sudah menjadi bagian dari adat istiadat masyarakat Sulawesi Selatan. Perahu Pinisi menjadi ikon bagi kapal tradisional khas Nusantara dengan teknik pembuatan yang luar biasa, serta didasari oleh nilai seni dan tradisi lokal. Teknik pembuatan perahu ini sudah dikenal setidaknya selama 1500 tahun. Pola pembuatannya sendiri merujuk pada teknologi yang berkembang 3000 tahun lalu, yang didasari oleh teknologi transformasi perahu lesung menjadi perahu bercadik. Dalam proses pembuatannya, Perahu Pinisi mengandung nilai-nilai yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti kerja sama tim, kerja keras, ketelitian, presisi, keindahan, dan penghargaan terhadap alam serta lingkungan. Atas nilai-nilai itulah, seni pembuatan Pinisi dianggap layak dikukuhkan menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2017. Dalam proses pembuatan, Pinisi melewati serangkaian upacara ritual yang khusus, seperti upacara
Nomor inventarisasi :
017/MB/001/PM/2021
Nomor Registrasi :
017
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Cagar Budaya - Benda
Klasifikasi :
-
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
-
Keaslian:
Replika
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.72.K.03.0277
Alamat Museum:
Jl. Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara