Miniatur Janggolan Madura II

museum bahari

Deskripsi

Miniatur Janggolan Madura II ini memiliki panjang 230 cm, lebar 87 cm, dan tinggi 98 cm (diukur sampai tinggi haluan), serta berwarna dasar putih. Madura mempunyai istilah tersendiri untuk menyebutkan atau menjelaskan tiap bagian perahunya, maka dari itu penjelasan selanjutnya akan menggunakan istilah-istilah Madura. Janggolan ini mempunyai dua tiang layar utama berwarna putih yang bagian atasnya berwarna merah. Masing-masing tiang terletak di bagian rumah dan depan rumah. Layar perahu berwarna biru. Pada bagian buritan terdapat gul-tonggul atau tiang berwarna putih dengan motif berwarna merah dan biru muda yang tepat terletak di belakang rumah perahu. Bagian lenggi (linggi) haluan dan buritan berwarna merah berhiaskan sulur. Pada bagian ujung dalam haluan, terdapat motif geometris (segitiga) berwarna kuning dan merah. Terdapat rumah berwarna dasar putih yang dihias dengan warna biru muda. Bagian pintu rumah/jendela merupakan pintu ganda berwarna biru muda dan kuning. Bagian lambung perahu berwarna putih bermotifkan garis berwarna merah dan kuning. Miniatur perahu langsung diletakan pada permukaan lantai dua.

Sejarah

Perahu Janggolan Madura merupakan perahu besar yang panjangnya bisa mencapai 28 M dengan muatan 200 ton. Perahu yang berukuran 125 ton masih dapat ditemui di Tanlok dan Madegan, Sampang, Madura. Wilayah tersebut merupakan wilayah bekas Karesidenan Madura yang terdiri dari empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. “Janggolan” secara harfiah mempunyai arti transportasi. Perahu Janggolan juga disebut dengan nama parao janggolan, dengan ciri adanya bagian topengan dan antek. Perahu Janggolan diklasifikasikan sebagai perahu perempuan, dihubungkan dengan penggunaan motif-motif feminin. Perahu ini berfungsi sebagai angkutan barang dagangan, mulai dari Jakarta hingga luar negeri. Pada abad ke-19, Janggolan biasa dimanfaatkan untuk mengangkut telur ikan bandeng untuk dijual di sepanjang pesisir pantai utara Jawa. Pada abad ke-20 M, Janggolan juga digunakan untuk mengangkut balok kayu ke berbagai pelabuhan di Jawa. Jenis perahu ini dapat ditemukan di Sampang dan Kamal, Madura dengan ukuran yang relatif lebih kecil. Perahu ini mempunyai tempat air, tempat penyimpan barang, dan tempat duduk untuk penumpang. Walaupun beroperasi di kawasan Madura, perahu Janggolan justru banyak dibuat di Pasuruan, Jawa Timur. Ciri khas dari perahu Janggolan adalah dua tiang layar kokoh yang menunjang pelayaran yang lebih cepat, serta ornamen dan andangan yang khas Madura.

Nomor inventarisasi :

026/MB/010/PM/2021

Nomor Registrasi :

026

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Cagar Budaya - Benda

Klasifikasi :

-

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

-

Keaslian:

Replika

Nama Museum :

Museum Bahari

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.72.K.03.0277

Alamat Museum:

Jl. Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara

Galeri

Testimoni