MERIAM II BERLAMBANG CAKRA TAHUN 1805
museum cakraningrat
Deskripsi
Meriam berbentuk silinder dilengkapi dengan lubang peluru serta pelipit-pelipit sebagai batas bagian-bagiannya. Berbahan perunggu berwarna orange kecoklatan yang di cat ulang sehingga meriam ini berubah warna menjadi abu-abu kehitaman. Disebabkan cat ulang inilah dikemudian hari menimbulkan adanya patinasi di beberapa bagian meriam. Terdapat ornamen cetak dan pahat rupa hiasan ghunongan dan angka tahun 1805, inskripsi huruf "P "dan simbol bintang. Adapula ornamen pahat seperti inskripsi carakan jhuruf "ma "dan lambang cakra yang terdidentifikasi digunakan pada Kerajaan Madura Barat.
Sejarah
Berdasarkan deskripsi fisik meriam ini merupakan senjata artileri yang dioperasiakn oleh satuan pasukan infanteri (pejalan kaki). Berdasarkan ukuran meriam ini tergolong berkaliber kecil. Dilihat pada tahun 1805, meriam ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Cakraadiningrat I (Sultan Abduh) yang tertahta tahun 1780 - 1815. Pasca wafatnya Sultan Abduh meriam ini pernah digunakan pada perang-perang yang melibatkan pasukan Bangkalan. Meriam ini digunakan untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dan juga digunakan untuk melawan pemberontakan Bagus Idem di Cirebon tahun 1806. Setelah Monarki dibubarkan tanggal 22 Agustus 1885, merisam ini disimpan di kediaman Pemerintah daerah dan diletakkan di TMP Sidingkap Bangkalan. Pada akhirnya dipindahkan ke Museum Cakraningrat Bangkalan pada 6 Mei 2024.
Nomor inventarisasi :
004/CA/BKL/2025
Nomor Registrasi :
004/002/MUS/BKL/2025
Tempat Pembuatan :
Bangkalan
Status Cagar Budaya :
Cagar Budaya - Benda
Klasifikasi :
Historika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
3 Feb 2025
Cara Perolehan:
Warisan
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
35.26.K.04.0145
Alamat Museum:
Jl. Soekarno Hatta No.35