
Maxilla Hippopotamidae
museum semedo
Deskripsi
Koleksi merupakan fragmen rahang atas (maxilla) Hippopotamidae dengan cranium dan empat pasang gigi yang relatif utuh. Molar ketiga pada rahang kanan dan kiri terkonservasi dengan baik meskipun menunjukkan jejak atriasi atau keausan yang cukup intensif. Molar kedua kanan dan kiri relatif utuh meskipun telah mengalami abrasi yang cukup intensif. Adapun molar pertama kanan dan kiri serta premolar keempat kanan dan kiri telah mengalami abrasi yang tinggi sehingga hampir menghilangkan semua bagian mahkota giginya. Tulang orbit (mata) yang tinggi sebagai penanda indikatif fauna semi-akuatis masih terlihat dengan jelas.
Sejarah
Hippopotamus atau kuda sungai sudah tidak dapat dijumpai lagi di Indonesia dan saat ini hanya terbatas di Benua Afrika. Para ahli meyakini bahwa kebanyakan fosil Hippopotamus yang ditemukan di Asia merupakan jenis Hexaprotodon sp., yaitu kuda sungai dengan enam pasang gigi seri, dan merupakan nenek moyang dari Hippopotamus yang masih hidup saat ini. Keberadaan fosil Hippopotamidae sebagai koleksi museum Semedo merupakan bukti penting bahwa fauna semi-akuatik ini pernah hidup di lingkungan purba Semedo hingga setidaknya akhir periode Plestosen. Dengan demikian, semakin rayalah keanekaragaman fauna yang ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Semedo. Keberadaan Hexaprotodon sp. Ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan Jawa pada saat itu masih berupa kepulauan dengan banyak perairan, rawa, dam hutan bakau.
Nomor inventarisasi :
60.1.7.INV.SMD.2024
Nomor Registrasi :
60.REG.SMD.2024
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Arkeologika
Kondisi Koleksi :
Tidak Utuh
Tanggal Registrasi:
27 May 2024
Cara Perolehan:
Hasil Penemuan
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
33.28.K.01.0293
Alamat Museum:
RT 4/ RW 2, Desa Semedo