Deskripsi

Seekor burung (cempala) yang berdiri kaku di atas sepatu kulit mengilap, di permukaan tanah yang retak. Kakinya tinggi dan aneh, sementara dari paruhnya keluar asap tipis, dan di hadapannya melayang bola emas. Di tanah, satu kelopak seulanga, bunga harum khas Aceh tergeletak, seolah menjadi jejak terakhir dari sesuatu yang indah namun punah. Judul "Cempala di Atas Seulanga Terakhir" menyiratkan menyiratkan ketegangan antara kekuasaan dengan hilangnya keindahan dan tradisi demi keserakahan ambisi yang disimbolkan dengan bola emas.

Sejarah

-

Galeri

Koleksi-Koleksi Lain

Mata Uang Belanda

Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

Foto

Museum Sumpah Pemuda

Lanjung

Museum Balanga

Wilahan Gamelan (Gender Barong)

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Mata Uang Logam ½ Cent thn 1945

Museum Ketransmigrasian Lampung

Kelambu Nyamuk

UPTD Museum Negeri Bengkulu

-

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

Tutup Ketel

Museum Goedang Ransoem