
Lonceng No. 1
museum bahari
Deskripsi
Lonceng terbuat dari logam berwarna cokelat tembaga dengan tinggi 30 cm dan diameter terbesar (bagian ujung lonceng) 30 cm. Lonceng ini memiliki bentuk seperti tabung yang sisi bawahnya terbuka. Pada bagian pangkal lonceng terdapat satu bidang lingkaran yang di atasnya terdapat bagian berbentuk persegi yang berfungsi untuk mengikatkan tali. Tali yang diikatkan pada lonceng adalah tali tambang dengan warna alaminya (cokelat). Terdapat nomor inventaris yang sudah robek labelnya dan tidak terbaca. Pada bagian bawah lonceng terdapat hiasan motif berupa dua garis yang melingkari lonceng.
Sejarah
Keberadaan dan penggunaan lonceng kapal merupakan bagian dari tradisi angkatan laut. Lonceng biasanya digunakan di kapal-kapal besar sebagai pemberi sinyal. Sinyal tersebut ditujukan untuk menyampaikan informasi, baik yang berkaitan dengan kondisi alam laut maupun kondisi darurat di atas kapal. Lonceng pada kapal biasanya terbuat dari kuningan atau perunggu. Lonceng juga dapat dibunyikan sebagai kode morse dan penanda waktu/jam, seperti misalnya menandakan pergantian jam atau tahun baru (sixteen/eight bells). Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 Pasal 7 Ayat (1), lonceng termasuk ke dalam salah satu sarana bantu navigasi pelayaran yang bersifat audible atau produksi informasi dari bunyi/suara yang dapat didengarkan. Maka, informasi yang disampaikan melalui lonceng banyak digunakan oleh kapal-kapal yang berlayar di kawasan laut yang berkabut dan/atau jarak pandangnya terbatas.
Nomor inventarisasi :
082/MB/038/NV/2021
Nomor Registrasi :
082
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
-
Klasifikasi :
-
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
24 Mar 2021
Cara Perolehan:
-
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.72.K.03.0277
Alamat Museum:
Jl. Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara