Lasuang endek

uptd museum adityawarman

Deskripsi

Dahulu kala peralatan tradisional yang digunakan untuk menumbuk padi adalah menggunakan tenaga kincir air dan lasuang. Lasuang ini banyak pula bentuk dan jenisnya diantaranya ada lasuang endek. Terbuat dari kayu bulat keras dan lurus. Bagian ujung depan berbentuk empat persegi, permukaan serta kedua sisinya diukir dengan motif bunga dan pagoda. Kemudian alu yang berbentuk bulat dipasang serta memakai punco dengan memahat badan lesung bagian depan. Pangkal dibalut seng (lingkatong) selebar 2,5 cm supaya tidak mudah pecah, dan bagian agak ke pangkal dipasang sumbu. Alu terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang dan pada bagian penumbuk diberi besi yang berbentuk menyerupai gelang melingkar. Dipakai bantalan, agar sewaktu lesung di injak alu terangkat dan sebaliknya. Bagian belakangnya terdapat tempat injok dan tempat pegangan sewaktu menumbuk. Sedangkan bagian bawah badan terdapat 2 buah kaki yang disatukan dengan papan. Digunakan untuk menumbuk padi. Koleksi ini dibuat di daerah Limbanang Kota Payakumbuh dan merupakan sumbangan dari Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 10 Maret 1978 dan berada dalam kondisi baik.

Sejarah

Dahulu kala peralatan tradisional yang digunakan untuk menumbuk padi adalah menggunakan tenaga kincir air dan lasuang. Lasuang ini banyak pula bentuk dan jenisnya diantaranya ada lasuang endek. Terbuat dari kayu bulat keras dan lurus. Bagian ujung depan berbentuk empat persegi, permukaan serta kedua sisinya diukir dengan motif bunga dan pagoda. Kemudian alu yang berbentuk bulat dipasang serta memakai punco dengan memahat badan lesung bagian depan. Pangkal dibalut seng (lingkatong) selebar 2,5 cm supaya tidak mudah pecah, dan bagian agak ke pangkal dipasang sumbu. Alu terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang dan pada bagian penumbuk diberi besi yang berbentuk menyerupai gelang melingkar. Dipakai bantalan, agar sewaktu lesung di injak alu terangkat dan sebaliknya. Bagian belakangnya terdapat tempat injok dan tempat pegangan sewaktu menumbuk. Sedangkan bagian bawah badan terdapat 2 buah kaki yang disatukan dengan papan. Digunakan untuk menumbuk padi. Koleksi ini dibuat di daerah Limbanang Kota Payakumbuh dan merupakan sumbangan dari Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 10 Maret 1978 dan berada dalam kondisi baik.

Nomor inventarisasi :

03.930

Nomor Registrasi :

1333

Tempat Pembuatan :

Limbanang payakumbuh

Status Cagar Budaya :

Cagar Budaya - Benda

Klasifikasi :

Etnografika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

3 Mar 2025

Cara Perolehan:

Hibah

Keaslian:

Asli

Nama Museum :

UPTD Museum Adityawarman

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

13.71.U.03.0008

Alamat Museum:

Jl. Diponegoro No. 10

Galeri

Testimoni