
Kursi Soekarno
museum benteng vredeburg yogyakarta
Deskripsi
Kursi berwarna coklat, sandaran dari kayu berjumlah 2 buah atas bawah, yang atas ada ukirannya, alas dudukan terbuat dari anyaman rotan yang dianyam lebih besar dibanding 2 kursi yang lainnya, kaki kursi diberi penguat berupa palangan di kanan-kiri 2 buah atas-bawah, depan-belakang 1 buah. Di atas palangan bawah kanan-kiri, depan-belakang diberi tambahan palangan dari besi.
Sejarah
Dengan dijatuhkannya bom di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 yang telah menewaskan 60.000 tentara dan 100.000 luka berat, Jepang menawarkan perdamaian kepada Sekutu, akan tetapi Sekutu hanya mau Jepang menyerah tanpa syarat , sehingga bom yang kedua dijatuhkan di Nagasaki yang menyebabkan mau tak mau Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Berita kekalahan Jepang pada perang Asia Raya tersebut juga terdengar sampai kepada pemuda Indonesia. Pada saat itu juga, pemuda mendesak agar Sukarno Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, akan tetapi Sukarno ingin mengecek kebenaran berita tersebut pada Gunseikan, namun Gunseikan pada waktu itu juga tidak ada di tempat. Adanya perbedaan antar golongan tua dan muda mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebabkan golongan pemuda mengadakan rapat. Dari hasil rapattersebut diputuskan untuk membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Nomor inventarisasi :
02.150.4
Nomor Registrasi :
2717
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Historika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
30 Nov 2001
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
34.71.K.01.0043
Alamat Museum:
Jl. Margo Mulyo No.6 Yogyakarta 55121