Kavenak

museum asmat

Deskripsi

Patung figur atau kavenak merupakan patung kecil yang dibuat untuk mengingat anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Patung ini hanya ditempatkan di rumah jeu dan digunakan untuk kelengkapan upacara adat. Bentuknya bermacam-macam, berupa patung rangkap, patung tunggal, atau pun patung dengan beberapa figur.   Patung kavenak menampilkan pola yang menceritakan kisah orang yang meninggal. Jumlah pola yang digambarkan disesuaikan dengan jumlah keluarga yang telah meninggal. Kavenak biasanya juga menggambarkan cerita rakyat, dongeng ataupun tentang perjalanan manusia. Patung tunggal ataupun patung rangkap fungsinya seperti foto yang memotret kisah seseorang. Patung kavenak dibuat untuk mengenang seseorang. Kavenak dibuat dari kayu besi atau kayu lainnya yang lebih ringan. Tinggi patung antara 0.5—1 meter.

Sejarah

Museum Asmat dibangun atas Prakarsa Ibu Tien Soeharto setelah melihat Pameran Produksi Indonesia di Silang Monas pada tahun 1985. Sebagai bentuk dukungan atas Prakarsa tersebut, Bapak Ginanjar Kartasasmita mengumpulkan barang-barang kerajinan Asmat yang belum terjual di Pameran Produksi Indonesia dan menyerahkan barang-barang tersebut kepada Ibu Tien Soeharto sebagai koleksi pertama Museum Asmat. Koleksi lainnya adalah sumbangan dari Bapak Ginandjar Kartasasmita, Bapak Basuki Slamet dan lain-lain serta kemudian dilengkapi oleh Ibu Tien Soeharto dan beberapa sumbangan dari Irian Jaya.

Nomor inventarisasi :

MA/156/133/YPM

Nomor Registrasi :

77

Tempat Pembuatan :

-

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Etnografika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi

Cara Perolehan:

Hibah

Keaslian:

Asli

Nama Museum :

Museum Asmat

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

31.75.K.06.0096

Alamat Museum:

RT.7/RW.2, Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13820

Galeri

Testimoni