Hinggi Kombu
museum tekstil
Deskripsi
Dua bidang tenunan panjang yang dijahit bersama di sepanjang satu sisi panjang untuk peroleh selembar kain besar. Kedua bidang itu mirip satu dan lain. Permukaannya dibagi dalam lajur-lajur arah pakan dengan isi sebagai berikut: (a) latar merah, pasangan ayam jago berhadap-hadapan ; (b) latar hitam-kecoklatan, pasangan kuda berhadap-hadapan; (c) latar merah, semacam cicak berpasangan berhadap-hadapan; semacam cicak berpasangan berhadap-hadapan; (d) latar hitam-kecoklatan, deret pasangan kuda berdiri berhadap-hadapan; deret motif habaku, 6 buah yang besar; motif belah ketupat 6 buah menandai pundak sipemakai. (c)-(a) terulang. Di kedua ujung tenunan terdapat sebuah lajur tenunan lain disebut kbakil; ragam hias bergaris-garis dengan di tengah-tengahnya satu lajur sempit berwarna biru-putih yang menampilkan garus berombak-ombak sederhana. Sisa lungsi dipotong pendek-pendek. Ragam hias bersumber pada alam sekitar yang berhubungan dengan kepercayaan dan adat-istiadat setempat, seperti ayam jago yang digunakan untuk mengetahui nasib, buaya dan kuda yang merupakan symbol raja, cacing laut atau nyale yang menjadi pusat upacara pasola, dan rusa yang menjadi buruan dan simbol raja-raja, pohon tengkorak, dan buaya, di antara lain. Disumbangkan dengan 99 lembar tenunan lain kepada Museum Tekstil Jakarta atas nama alm. Ibu Herawati Diah.
Sejarah
-
Nomor inventarisasi :
2880
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.73.K.03.0094
Alamat Museum:
Jalan KS Tubun No.2-4