Hinggi Kombu
museum tekstil
Deskripsi
Dua bidang persegi panjang yang dijahit bersama di sepanjang satu sisi panjang utk peroleh tenunan sangat besar yang digunakan sebagai selendang atau cawat laki-laki. DESAIN: ruang dibagi-bagi ke dalam beberapa lajur arah pakan dengan isi sebagai berikut: (a) latar berwarna merah, kuda putih dan penunggang; (b) latar berwarna hitam-kecoklatan, figur Garuda Pancasila besar, 4 kali (c) latar berwarna merah, pasangan burung kakatua berhadap-hadapan; (d) latar berwarna hitam-kecoklatan, 4 pasang ayam jago berhadap-hadapan; di atas itu, beberapa burung terbang berhadap-hadapan, latar sama;7 figur habaku yang besar di pundak pemakai, latar sama Terulang (c) – (a) Kedua ujung tenunan dibatasi dengan satu lajur tenunan lain, disebut kabakil . Sisa ujung lungsi yang tidak ditenun dikumpulkan dalam beberapa kelompok dan dipelintir bersama (arah Z) sebagai rumbai-rumbai. Jaman dulu, ragam berwarna-warni yang didominasi warna merah bersama kabakil menandakan hinggi yang ditenun atas perintah perempuan bangsawan untuk dipakai laki-laki bangsawan. Kini dipakai oleh siapa saja; banyak dijual di pasar terbuka dan ragam hias disesuaikan dengan selera dan permintaan pasar. Disumbangkan dengan 99 lembar tenunan lain kepada Museum Tekstil Jakarta atas nama alm. Ibu Herawati Diah.
Sejarah
-
Nomor inventarisasi :
2872
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.73.K.03.0094
Alamat Museum:
Jalan KS Tubun No.2-4