Halenda
museum tekstil
Deskripsi
Satu bidang saja, menyerupai selendang dengan rumbai-rumbai. DESAIN: kain dibagi memanjang ke dalam 5 lajur, lajur paling lebar di tengah dan yang paling sempit di pinggir tenunan. Ujung-ujung benang lungsi yang tidak ditenun dibiarkan terurai sebagai rumbai-rumbai. Sebelumnya, ujung-ujung benang pakan tambahan yang berwarna putih itu dipotong pendek, sehingga hanya warna oranye kelihatan dalam rumbai-rumbai itu. Motif-motif dibuat menggunakan benang katun berwarna putih yang sangat tebal sehinggi duduk di atas tenunan dasar yang berwarna oranye. Ragam hias yang mengisi bidang tengah memperlihatkan pengaruh desaindesain Dayak di Pulau Kalimantan. Motif utama berupa figur berekor buaya namun berkepala manusia bayangan tidak dikenal di dunia senirupa Sumba Timur. Sudah lama katalog-katalog koleksi dan pameran menjadi sumber inspirasi bagi penenun-penenun Sumba. Pada mulanya yang disebut halenda sekarang dimaksudkan sebagai bidang bawah sarung, lau, dengan bidang bermotif lain untuk bagian atas lau itu. Kemudian, didiversifikasi untuk memperbanyak manfaatnya dan dengan hasil penjualannya, membantu memperbaiki ekonomi rakyat. Kini dipakai di mana mana di Indonesia dan di luar negeri sebagai bahan dekorasi interior, fesyen, dan untuk kerajinan tangan. Disumbangkan dengan 99 lembar tenunan lain kepada Museum Tekstil Jakarta atas nama alm. Ibu Herawati Diah.
Sejarah
-
Nomor inventarisasi :
2879
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
31.73.K.03.0094
Alamat Museum:
Jalan KS Tubun No.2-4