Ganesa

museum r. hamong wardoyo

Deskripsi

Arca memiliki mahkota jatamukuta (mahkota dari pilinan rambut), belalai menempel pada perutnya dan menjuntai ke arah kiri masuk ke wadah yang dibawa pada tangan kiri. Tangan kanan depan memegang ekadanta, tangan kanan belakang membawa aksamala (tasbih), tangan kiri depan membawa mangkuk/ cupu (biasanya digambarkan berisi kue modaka), dan tangan kiri belakang membawa parasu (kapak perang). Terdapat keyura (kelat bahu) pada tangan depan kiri dan kanan, dan uniknya ada juga pada belalainya, kañkana (gelang) pada tangan belakang kiri dan kanan serta kaki, dan memakai hara (kalung). Arca memakai kain dari pinggang hingga mata kaki dan upawita (ikat dada) berbentuk ular. Sikap duduk utkutikasana (kaki terlipat dengan kedua telapak kaki saling bertemu) di atas asana yang dilapisi kain.Mulut arca menganga dengan gigi seperti gigi gajah/ manusia. Bagian kepala dan telinga cukup aus untuk diidentifikasi secara detail. Terdapat register G318. Pada Daftar Inventarisasi Obyek Sejarah dan Purbakala di Wilayah Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah, tercatat pengukuran dengan lebar 36 cm, tebal 30 cm, tinggi benda 55 cm, dan tinggi seluruhnya 70 cm.

Sejarah

Ganesa adalah anak Dewa Siwa dan Parwati yang disembah sebagai dewa ilmu pengetahuan dan Ganesa adalah anak Dewa Siwa dan Parwati yang disembah sebagai dewa ilmu pengetahuan dan dewa penyingkir rintangan-rintangan (Wigneswara/ Wighnaraja). Disebut juga sebagai Bhatara Gana, karena berperan sebagai pemimpin para gana, pasukan pengawal Siwa. Ganesa digambarkan memiliki wujud manusia dengan kepala gajah, berbadan gemuk, berperut buncit (Lambodara, dia yang berperut buncit), (gadingnya sendiri yang patah), bertangan empat.

Nomor inventarisasi :

11-09/Bol/2019/B/485

Nomor Registrasi :

G318

Tempat Pembuatan :

Status Cagar Budaya :

Cagar Budaya - Struktur

Klasifikasi :

Arkeologika

Kondisi Koleksi :

Tidak Utuh

Tanggal Registrasi: