Diorama 29 Serangan Tangsi Nica Tahun 1946

uptd monumen perjuangan rakyat bali

Deskripsi

Serangan Tangsi NICA di Kayumas, Denpasar, pada April 1946, sebuah peristiwa penting dalam rangkaian perang gerilya rakyat Bali melawan kolonialisme Belanda

Sejarah

Pada awal April 1946, suasana Denpasar mencekam. Pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang diboncengi Belanda mulai memperkuat posisi mereka di Bali, mendirikan tangsi-tangsi militer di titik strategis, termasuk di Kayumas, Denpasar Timur. Bendera Merah Putih diturunkan, rakyat diintimidasi, dan para pejuang kemerdekaan mulai bergerak dalam bayang-bayang. Di tengah tekanan itu, Mayor Gusti Bagus Sugianyar, seorang komandan gerilya yang dikenal cerdik dan berani, menyusun rencana penyerangan terhadap tangsi NICA di Kayumas. Bersama para pemuda pejuang dari Denpasar dan sekitarnya, ia merancang serangan kilat yang akan mengguncang jantung pertahanan Belanda di kota. Pada 10 April 1946, menjelang dini hari, pasukan gerilya menyusup ke sekitar tangsi. Dengan senjata seadanya dan semangat membara, mereka melancarkan serangan mendadak. Tembakan meletus, granat dilemparkan, dan pasukan NICA terkejut oleh keberanian para pejuang muda. Serangan ini berhasil melumpuhkan sebagian kekuatan NICA, memaksa mereka mundur dan memperkuat pertahanan di titik lain. Namun, keberhasilan itu memicu balasan brutal. Pada 13 April 1946, tentara NICA mengepung Desa Peguyangan, sekitar lima kilometer dari Denpasar. Mereka mendapat informasi bahwa para gerilyawan bersembunyi di sana. Penduduk digiring, rumah digeledah, dan banyak yang ditangkap, disiksa, bahkan dibunuh. Desa Peguyangan menjadi saksi kekejaman kolonial yang mencoba memadamkan api perlawanan. Di balik pengepungan itu, nama-nama seperti I Gusti Ngurah Kusuma Judha, I Gusti Ngurah Pindha, Ida Bagus Djapa, dan G.K. Regig muncul sebagai motor penggerak perjuangan. Mereka menyusun strategi bersama tokoh lokal seperti I Wayan Diarsa, menjadikan Peguyangan sebagai pusat koordinasi gerilya

Nomor inventarisasi :

-

Nomor Registrasi :

-

Tempat Pembuatan :

Bali

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Seni Kria

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

14 Jun 2003

Cara Perolehan:

Pembelian

Keaslian:

Asli

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

51.71.K.03.0167

Alamat Museum:

Jl. Raya Puputan Niti Mandala

Galeri

Testimoni