
Diorama 22 Puputan Klunglung
uptd monumen perjuangan rakyat bali
Deskripsi
Puputan Klungkung adalah peristiwa heroik yang terjadi pada 28 April 1908, ketika Raja Klungkung dan rakyatnya memilih gugur secara massal daripada menyerah kepada penjajahan Belanda. Ini merupakan intervensi militer terakhir Belanda di Bali, menandai berakhirnya kedaulatan kerajaan-kerajaan Bali
Sejarah
Latar Belakang Belanda melakukan patroli di wilayah Klungkung, termasuk Desa Gelgel, yang dianggap melanggar kedaulatan kerajaan. Penyerangan terhadap patroli Belanda menewaskan 10 serdadu kolonial, termasuk Letnan Haremaker. Belanda menuduh Klungkung memberontak dan mengeluarkan ultimatum kepada Raja Dewa Agung Jambe II untuk menyerah Raja Dewa Agung Jambe II menolak ultimatum dan memimpin rakyat Klungkung keluar dari istana dengan pakaian putih dan keris di tangan. Mereka disambut tembakan Belanda; sang raja gugur, diikuti oleh keenam istrinya yang melakukan puputan (bunuh diri dengan keris). Ratusan rakyat Klungkung turut serta dalam puputan, menunjukkan semangat pantang menyerah
Nomor inventarisasi :
-
Nomor Registrasi :
-
Tempat Pembuatan :
Bali
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Seni Kria
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
14 Jun 2003
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
51.71.K.03.0167
Alamat Museum:
Jl. Raya Puputan Niti Mandala