
Cupak
museum kabupaten pidie jaya
Deskripsi
Cupak merupakan alat takar yang terbuat dari tempurung kelapa dengan ukuran besar. Biasa digunakan untuk menakar beras yang akan ditanak. Satu cupak stara dengan dua kai. Hingga saat ini cupak masih digunakan di kampung-kampung Aceh seperti di Sigli dan Pidie Jaya.
Sejarah
Dalam masyarakat Aceh, cupak identik dengan kisah lala sicupak yang berkaitan dengan perutusan dai Kerajaan Aceh masa pemerintahan Sultan al-Qahar mengirim utusan ke Turki untuk meminta dukungan dalam menghadapi serangan Portugis di perairan Selat Malaka. Utusan Aceh membawa serta lada yang jumlahnya sangat banyak untuk di persembahkan kepada Sultan Turki, namun dalam pelayaran, rombongan Aceh di hantam badai sehingga harus singgah dan kehabisan perbekalan sehingga terpaksa menjual sebagian lada yang akan dipersembahkan kepada Sultan Turki. Singkat cerita, ketika rombongan Aceh sampai ke Turki dan diterima dengan baik, rombongan Aceh mempersembahkan sicupak lada kepada Sultan Turki dan sebagai gantinya, Sultan Turki memberi hadiah sebuah meriam yang diberi nama Meriam Lada Sicupak serta 300 tentara serta ahli membuat tentara yang mengikut rombongan kembali ke Aceh. Hingga saat ini, cupak masih digunakan di kampung-kampung di Aceh, seperti Sigli.
Nomor inventarisasi :
03.45
Nomor Registrasi :
03.2018.0107
Tempat Pembuatan :
Meunasah Kulam
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Tidak Utuh
Tanggal Registrasi:
31 Dec 2018
Cara Perolehan:
Hibah
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
11.18.U.04.0288
Alamat Museum:
Taman Kota Komplek Perkantoran Bupati