
Arca Berdiri
museum r. hamong wardoyo
Deskripsi
Arca berupa relief tokoh wanita/dewi dengan posisi berdiri tegak (samabangha) dalam relung. Dulunya merupakan bagian dari bangunan atau struktur keagamaan. Terdapat takikan untuk menyambungkan dengan bagian batu lainnya seperti di candi-candi. Mengenakan mahkota jatamukuta (mahkota dari pilinan rambut), memakai kain dari pinggang hingga mata kaki, memakai upawita (ikat dada) silang, serta memakai sumping telinga, keyura (kelat bahu), dan gelang tangan. Tangan kanan memegang pecut pengusir lalat dan tangan kiri memegang batang padma yang tumbuh dari bonggolnya di bawah dan menjulur hingga ke atas pundak kirinya. Belum dapat dipastikan siap tokoh dari arca ini. Terdapat register G265.
Sejarah
Arca berdiri sudah dikenal sejak masa Hindu-Buddha di Indonesia (abad 8–15 M), terutama di Jawa dan Sumatra. Arca biasanya menggambarkan dewa-dewi, raja, atau tokoh suci, dengan sikap berdiri tegak (samasthana) sebagai simbol kekuatan, kewibawaan, dan kesakralan.
Nomor inventarisasi :
11-09/Bol/2019/B/487
Nomor Registrasi :
G265
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Cagar Budaya - Struktur
Klasifikasi :
Arkeologika
Kondisi Koleksi :
Tidak Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Hasil Penemuan
Keaslian:
Asli
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
33.09.K.04.0139
Alamat Museum:
Jl. Pandanaran No.19, Tegalmulyo, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah