
Angklung Toel Custom — 14 Nada
museum tari dan musik nusantara
Deskripsi
Pengembangan modern dari angklung Sunda (dikembangkan di Saung Angklung Udjo dan cobakan secara luas di Jawa Barat) Bahan: Tabung bambu (setiap unit), bingkai kayu, karet/pengikat (rubber band) pada mekanisme toel, gagang/penyangga kayu Set angklung yang dipasang terbalik pada bingkai dengan karet peredam; pemain 'menekan' atau 'menyentuh' (toel) untuk menghasilkan bunyi, memudahkan permainan melodi oleh satu orang Digunakan sebagai alat musik pendidikan, pertunjukan modern, dan orkestra angklung arumba; memudahkan permainan melodi tunggal oleh satu pemain
Sejarah
Angklung berasal dari masyarakat Sunda, Jawa Barat, sejak zaman kerajaan Sunda kuno. Awalnya digunakan dalam ritual pertanian untuk memohon kesuburan dan berkah dari Dewi Sri, dewi padi. Seiring perkembangan, angklung berfungsi sebagai hiburan rakyat hingga menjadi sarana diplomasi budaya dunia. Pada tahun 2010, angklung ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
Nomor inventarisasi :
MTMN-AMT-2025-006
Nomor Registrasi :
RBNPB/MTMN/AMT/2025-
Tempat Pembuatan :
-
Status Cagar Budaya :
Bukan Cagar Budaya
Klasifikasi :
Etnografika
Kondisi Koleksi :
Utuh
Tanggal Registrasi:
$koleksi['Profile'][0]->tgl_registrasi
Cara Perolehan:
Pembelian
Keaslian:
Replika
Nama Museum :
Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:
36.74.K.06.0027
Alamat Museum:
Jl.Elang Raya No.1