Alas Meja Kecil

museum rumah kelahiran bung hatta

Deskripsi

Alas meja ini Alas Meja berbetuk bulat, terbuat benang yang disulam dan mempunyai renda. Alas meja ini didominasi dengan motif geometri, flora berbetuk daun dan bunga dengan ujung berumbai-rumbai. Alas meja ini berwarna putih dan digunakan sebagai alas meja berbentuk bundar. dengan pinggirnya sekeliling berumbai-rumbai. . Ide motif yang di aplikasikan di rajutan alas meja biasanya berasal dari yang ada di sekitar kahidupan masyarakat seperti bunga dan tumbuhan lainnya sesuai dengan falsafah orang minangkabau “alam takambang jadi guru”. Hal ini juga di pengaruhi oleh agama islam yang dianut oleh sebagian besar suku minangkabau yang tidak menggunkan motif hewan atau orang dalam pembuatan rajutannya. Kegiatan merajut merupakan salah satu keahlian yang turun menurun dan diwariskan kepada perempuan minang dari seorang ibu kepada anak perempuanya selain memasak, yang biasanya dikerjakan pada saat sore hari sambil bersantai mengasuh anaknya. Rajutan yang dihasilkan selain digunakan untuk keperluan sendiri juga bisa dijual dan menambah pengahasilan keluarga. Rajutan alas meja, topi, dompet, tas dan banyak model lainnya telah menjadi salah satu souvernir yang di hasilkan masyarakat Bukittingi dan sekitarnya serta berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Merajut merupakan salah satu bentuk kerajinan tekstil tertua di dunia, bukti arkelogis menujukan bahwa merajut sudah ada sejak abad ke-11 masehi di Mesir. Merajut kemudian menyebar ke Eropa, Asia dan Amerika malalui jalur perdagangan dan migrasi. Pada abad ke-20 merajut menjadi salah satu bentuk ekspresi seni dan mode, dengan munculnya desainer dan seniman yang menggunakan merajut sebagai media kreatif. Saat ini merajut masih menjadi salah satu aktivitas yang disukai oleh banyak orang baik sebagai hobi, terapi dan bisnis. Merajut juga terus berkembang dan berinovasi dengan adanya teknologi, bahan dan tren baru

Sejarah

Alas meja ini Alas Meja berbetuk bulat, terbuat benang yang disulam dan mempunyai renda. Alas meja ini didominasi dengan motif geometri, flora berbetuk daun dan bunga dengan ujung berumbai-rumbai. Alas meja ini berwarna putih dan digunakan sebagai alas meja berbentuk bundar. dengan pinggirnya sekeliling berumbai-rumbai. . Ide motif yang di aplikasikan di rajutan alas meja biasanya berasal dari yang ada di sekitar kahidupan masyarakat seperti bunga dan tumbuhan lainnya sesuai dengan falsafah orang minangkabau “alam takambang jadi guru”. Hal ini juga di pengaruhi oleh agama islam yang dianut oleh sebagian besar suku minangkabau yang tidak menggunkan motif hewan atau orang dalam pembuatan rajutannya. Kegiatan merajut merupakan salah satu keahlian yang turun menurun dan diwariskan kepada perempuan minang dari seorang ibu kepada anak perempuanya selain memasak, yang biasanya dikerjakan pada saat sore hari sambil bersantai mengasuh anaknya. Rajutan yang dihasilkan selain digunakan untuk keperluan sendiri juga bisa dijual dan menambah pengahasilan keluarga. Rajutan alas meja, topi, dompet, tas dan banyak model lainnya telah menjadi salah satu souvernir yang di hasilkan masyarakat Bukittingi dan sekitarnya serta berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Merajut merupakan salah satu bentuk kerajinan tekstil tertua di dunia, bukti arkelogis menujukan bahwa merajut sudah ada sejak abad ke-11 masehi di Mesir. Merajut kemudian menyebar ke Eropa, Asia dan Amerika malalui jalur perdagangan dan migrasi. Pada abad ke-20 merajut menjadi salah satu bentuk ekspresi seni dan mode, dengan munculnya desainer dan seniman yang menggunakan merajut sebagai media kreatif. Saat ini merajut masih menjadi salah satu aktivitas yang disukai oleh banyak orang baik sebagai hobi, terapi dan bisnis. Merajut juga terus berkembang dan berinovasi dengan adanya teknologi, bahan dan tren baru

Nomor inventarisasi :

03.48

Nomor Registrasi :

48

Tempat Pembuatan :

Bukittinggi

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Etnografika

Kondisi Koleksi :

Utuh

Tanggal Registrasi:

18 Apr 2025

Cara Perolehan:

Pembelian

Keaslian:

Replika

Nomor Pendaftaran Nasional Musuem:

13.75.K.05.0010

Alamat Museum:

Jl. Soekarno Hatta No. 37, Campago Ipuh, Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat

Galeri

Testimoni